Mengingat
bertambahnya tingkat pengendara bermotor, baik mobil ataupun motor membuat para
pnggunajalan harus lebih ekstra hati-hati. Pada tahun 2013 tercatat jumlah
pengendara bermotor mencapai 92.4 Juta berkeliaran di jalan, dan 82.4%
diantaranya ditempati oleh pengendara sepedah motor (sumber:kompas.com). Hal
ini tidak hanya membuat jalan dipenuhi oleh pengandara tetapi juga menambah tingkat
kemacetan dan terjadinya kecelakaan di jalan, terutama bagi pengguna jalan
kaki.
Salah
satu dari tingkat kecelakaan yang terjadi di jalan akibat pengendara bermotor
adalah saat pejalan kaki akan menyebrangi jalan, minimnya sarana prasarana yang
ada, membuat para pejalan kaki harus waspada saat akan menyebrang, khususnya di
daerah kebun sirih yang mengarah ke tugu tani. Memang jembatan penyebrangan
telah disediakan oleh pemerintah setempat di beberapa titik lokasi penyebrangan,
tetapi masih saja kurang memenuhi, pasalnya jembatan tersebut mayoritas menyatu
dengan halte busway/shalter busway sehingga sulit sekali bagi para pejalan kaki
untuk mencari dan mneggunakan fasilitas penyebrangan tersebut. Hal ini menjadi
sebuah pertanyaanbagi saya, apakah pembuatan jembatan penyebrangan ini membutuhkan
anggaran yang tinggi? Lantas bagaimana solusi bagi para pejalan kaki yang
hendak menyebrang?
Sebenarnya ada salah satu solusi yang bisa
digunakan, mungkin kita sudah tau dan sering melihat, namun seiring dengan
waktu alat penyebrangan ini sudah mulai pudar bahkan sudah hilang sehingga
banyak orang-orang yang tidak menyadarinya. Ya alat penyebrangan ini bernama
ZebraCross, suatu garis lurus yang berwarna putih tebal yang berada di
tengah-tengah jalan ini sudah jarang sekali kita lihat karena peremajaan yang
tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah khususnya oleh para dinas Pekerja Umum
(PU). Padahal jika peremajaan ZebraCross dan selalu membudidayakan penggunaanya
dilakukan sungguh begitu banyak manfaat yang dapat didapat, mungkin saja turut
mengurangi tingkat kecelakan yang terjadi di jalan-jalan ibu kota, namun apa
daya boleh berbuat, kini ZebraCross hanya tinggal rencana karena saya banyak
mendapatkan garis-garis ZebraCross yang sudah memudar, bahkan tak sedikit yang
sudah hilang garis-garis putih tersebut, sehingga tak heran banyak orang-orang
pengguna jalanpun kini telah lupa akan keberadaannya.
Seandainya
saja kita bisa melestarikan dan membiasakan penggunaan ZebraCros disekitar kita
tentunya sungguh sangat membantu terlebih bagi para pejalan kaki untuk
menyebrang, dan bila kita sedikit memodifikasikan ZebraCross ini, mungkin
sungguh menarik sehingga orang pun dapat dengan mudah mengingatnya, misalnya
saja dengan mendambahkan cat berwarna merah atau polisi tidur mini di setiap 20m
sebelum dan sesudah ZebraCross sebagai tanda peringatan bahwa adanya tempat
penyebrangan jalan, atau bisajuga dengan menambahkan traffic lamp pada
ZebraCross tersebut. Say yakin dengan pemerintah meremajakan penggunaan
ZebraCross sangat bermanfaat selain itu sangat simple dan tidak memakan
anggaran dana serta waktu yang begitu lama untuk mewujudkannya, praktis dan
effisien.
1Detik.Onesecond
14/03/2014