Kamis, 13 Maret 2014

Hilangnya ZebraCross

         Mengingat bertambahnya tingkat pengendara bermotor, baik mobil ataupun motor membuat para pnggunajalan harus lebih ekstra hati-hati. Pada tahun 2013 tercatat jumlah pengendara bermotor mencapai 92.4 Juta berkeliaran di jalan, dan 82.4% diantaranya ditempati oleh pengendara sepedah motor (sumber:kompas.com). Hal ini tidak hanya membuat jalan dipenuhi oleh pengandara tetapi juga menambah tingkat kemacetan dan terjadinya kecelakaan di jalan, terutama bagi pengguna jalan kaki.
            Salah satu dari tingkat kecelakaan yang terjadi di jalan akibat pengendara bermotor adalah saat pejalan kaki akan menyebrangi jalan, minimnya sarana prasarana yang ada, membuat para pejalan kaki harus waspada saat akan menyebrang, khususnya di daerah kebun sirih yang mengarah ke tugu tani. Memang jembatan penyebrangan telah disediakan oleh pemerintah setempat di beberapa titik lokasi penyebrangan, tetapi masih saja kurang memenuhi, pasalnya jembatan tersebut mayoritas menyatu dengan halte busway/shalter busway sehingga sulit sekali bagi para pejalan kaki untuk mencari dan mneggunakan fasilitas penyebrangan tersebut. Hal ini menjadi sebuah pertanyaanbagi saya, apakah pembuatan jembatan penyebrangan ini membutuhkan anggaran yang tinggi? Lantas bagaimana solusi bagi para pejalan kaki yang hendak menyebrang?
               Sebenarnya ada salah satu solusi yang bisa digunakan, mungkin kita sudah tau dan sering melihat, namun seiring dengan waktu alat penyebrangan ini sudah mulai pudar bahkan sudah hilang sehingga banyak orang-orang yang tidak menyadarinya. Ya alat penyebrangan ini bernama ZebraCross, suatu garis lurus yang berwarna putih tebal yang berada di tengah-tengah jalan ini sudah jarang sekali kita lihat karena peremajaan yang tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah khususnya oleh para dinas Pekerja Umum (PU). Padahal jika peremajaan ZebraCross dan selalu membudidayakan penggunaanya dilakukan sungguh begitu banyak manfaat yang dapat didapat, mungkin saja turut mengurangi tingkat kecelakan yang terjadi di jalan-jalan ibu kota, namun apa daya boleh berbuat, kini ZebraCross hanya tinggal rencana karena saya banyak mendapatkan garis-garis ZebraCross yang sudah memudar, bahkan tak sedikit yang sudah hilang garis-garis putih tersebut, sehingga tak heran banyak orang-orang pengguna jalanpun kini telah lupa akan keberadaannya.
            Seandainya saja kita bisa melestarikan dan membiasakan penggunaan ZebraCros disekitar kita tentunya sungguh sangat membantu terlebih bagi para pejalan kaki untuk menyebrang, dan bila kita sedikit memodifikasikan ZebraCross ini, mungkin sungguh menarik sehingga orang pun dapat dengan mudah mengingatnya, misalnya saja dengan mendambahkan cat berwarna merah atau polisi tidur mini di setiap 20m sebelum dan sesudah ZebraCross sebagai tanda peringatan bahwa adanya tempat penyebrangan jalan, atau bisajuga dengan menambahkan traffic lamp pada ZebraCross tersebut. Say yakin dengan pemerintah meremajakan penggunaan ZebraCross sangat bermanfaat selain itu sangat simple dan tidak memakan anggaran dana serta waktu yang begitu lama untuk mewujudkannya, praktis dan effisien.

1Detik.Onesecond

14/03/2014